Prodi Ilmu Keolahragaan Kunjungi Karimun Jawa dan PB Djarum Kudus

Mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan (IKOR) angkatan 2017 Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan kunjungan studi lapangan ke Karimun Jawa dan PB Djarum Kudus, kunjungan ini dilaksanakan pada Sabtu, 22 September 2018 sampai dengan Senin, 24 September 2018. Studi lapangan ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih detail terkait dengan program-program olahraga yang ada didaerah terpencil dan mengetahui proses pemanduan bakat terkhusus untuk cabang olahraga bulutangkis yang ada di PB Djarum Kudus.

Program-program dan pemanduan bakat olahraga sendiri, masih berkaitan dengan ilmu dan matakuliah yang ada pada prodi IKOR Program Pascasarjana UNY. Sebagai calon penerus dan generasi bangsa, diharapkan mahasiswa Program Pascasarjana UNY diharapkan tidak hanya menguasai teori dan konsep di dalam kelas saja, melainkan mereka juga harus lebih dalam terhadap dunia nyata yang ada disekeliling mereka. Selain itu mereka juga dituntut agar lebih siap, sigap, responsif, dan kritis terhadap segala perkembangan yang dialami pada zaman sekarang, yang kebanyakan orang menyebutnya dengan gererasi milineal.

Oleh sebab itu dengan diadakan kegiatan studi lapangan ini, diharapkan mahasiswa IKOR  dapat mengambil pelajaran serta mengaplikasikan dan mengkorelasikan atas ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan selama ini. Kegiatan ini diikuti oleh 41 mahasiswa dan 2 orang dosen pendamping yaitu Prof. Dr. Suharjana, M.Kes. selaku kaprodi dan Dr. Widiyanto, M.Kes.

Di Karimun Jawa kami mendapatkan berbagai ilmu baru, yang selama ini hanya baru sebatas belajar lewat imajinasi, gambar dan video untuk olahraga snorkeling. Pada kesempatan ini, kami bisa mencoba dan mempraktekannya secara langsung dengan dipandu oleh guide yang berpengalaman. Selain itu kami juga mendapatkan data bahwa di daerah terpencil seperti Karimun Jawa dan sekitarnya masih sangat minim untuk minat olahraga karena lebih fokus pada dunia kerja, pariwisata, dan hiburan. Sementara untuk olahraga hanya ada beberapa yang masih aktif, seperti: snorkeling, voli, dan bulutangkis.

Perjalanan dilanjutkan ke PB Djarum Kudus yang disambut hangat oleh sekretaris PB Djarum Bapak Edy Prayitno, beberapa pelatih dan atlet-atlet yang dibimbing oleh PB Djarum. Kami memperoleh penjelasan yang detail terkait pembinaan dan pembibitan atlet, mulai dari proses seleksi sampai dengan level elit atlet. PB Djarum sendiri telah banyak memberikan kiprah yang sangat besar untuk negeri ini, karena dari sana banyak dicetak atlet-atlet muda yang mengharumkan nama bangsa Indonesia. Salah satu yang sering kita dengar untuk mantan atlet dari didikan PB Darum sendiri salah satunya adalah Liem Swie King, Tantowi Ahmad, Minions yang sekarang sedang naik daun, dan masih banyak atlet-atlet lain yang berhasil dibina oleh PB Djarum.

Semoga dengan diadakanya program-program seperti ini akan membuat mahasiswa menjadi lebih siap dan sigap untuk terjun ke masyarakat, serta membuat mereka lebih peka dan peduli dengan problematika yang kerap beredar dimasyarakat. (Hendrix Koesworo)